glow-vogue.site
  • Beauty
    • Beauty
    • Arab Beauty
    • Asian Beauty
    • British Beauty
    • Canadian Beauty
    • Indonesian Beauty
  • Cosmetics
  • Fashion
    • Fashion Over 50
    • Luxury Fashion
    • Plus Size Fashion
    • Sustainable Fashion
    • Women’s Fashion
  • Hair Styling
  • Skin Care
  • Uncategorized
Tag:

Part

Indonesian Beauty

Focallure Twilight Palette (Focallure Part 1/11)

by Lina Clémence June 4, 2025
written by Lina Clémence


Recently, I hauled hard from Focallure. I’ve been resisting buying this brand because I don’t trust it, but it’s getting really popular in Indonesia thanks to several sponsored videos from big beauty bloggers, so I thought I should buy their products and give my honest review. I bought my Focallure products straight from the official Focallure store on Aliexpress. This is part 1 of my 11 part review.

Video review here:

_________________

Twilight Palette

This pallete’s price ranges on their official site. Officially, it’s $15.99, but I got it for $7.36 on sale and as I’m typing this, it’s on sale again for $10.71. So yeah, it’s pretty cheap for a palette of 18 shades, but is it worth it though?

So here are swatches of the colours:

This eyeshadows in this palette are really, really soft. Especially the shimmers. There was just loads of fallout & crumbling. As in ABH Subculture level of crumbling. I think this could be worse, but I didn’t get the Subculture palette after all the terrible reviews so I’m not sure.

I’ve never had a pressed palette pigment be this crumbly before. I feel like I’m sharting fairy dust around whenever my brush hits the shadow. I opened the palette on my bed while trying to write down the shade names in the swatch picture, and I shimmer bombed my husband. Our entire bed is covered in eyeshadow.

I think the eyeshadows would be better placed in secure containers and labelled as loose pigments instead. When I worked with this, I have to work the way I would with loose powder eyeshadows. I love working with loose powder eyeshadow, and there’s a couple of palettes that have plenty of kickback but I love anyway (Absolute New York’s Icon palette, Makeover’s Smoky palette) but this is way worse than anything I’ve ever encountered. After just 1 swatch session, the palette looked grimy and dirty, like a ravaged drugstore tester palette after Black Friday.

The mattes aren’t as crumbly, but as you can see from the swatches, you definitely need primer for these. While they’re ok blended in softly with a fluffy blending brush when I was applying them, it’s slightly harder getting an even layer when you’re using a flat brush trying to get a pigmented, opaque layer. The darker colours were especially painful to work with and just swatching them was a frustrating ordeal that made me nearly scream, “SCREW. THIS.” while throwing the palette across the room, so many times.

There were also a lot of colours that are too similar too each other, that you can barely tell the difference once they’re on your eyes. These are the colours that are close too each other, that you they turn into the same shade with some blending, or you could easily interchange the colours without anyone noticing:

Naked & CamelNaked is white, Camel has a slight yellow tinge. 

Tiramisu & Rose ValeTiramisu is Rose Vale with a slight brown tinge. 

Magic & Chili (sic)Magic is a warm toned version of Chili, but both look almost identical over primer. Chili performs worse over primer though. 

Need Fire & SunriseShould’ve swatched this side by side in the same row, because any difference you see in the swatches is due to lighting. In real life, I can barely tell them apart. 

Party, Copper Rose & SummonThe only difference is the duochrome sheen. Summon & Party are basically Copper Rose with a blue duochrome & bigger red shimmer respectively. You can tell them apart when you pack them on hard with your fingers, but once you’re using brushes or blending them out, they’re the same shade.

I think they’re a waste and one of them should be replaced with a different colour, so it feels like I’m actually getting 18 shades instead of just 12.

Would I buy this again?

Nope. It’s a waste of space given how there’s more like 12 colours instead of 18, and the mattes are terrible.


June 4, 2025 0 comments
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Indonesian Beauty

Belajar dan Bekerja Di Australia? Why Not? (Part 1)

by Lina Clémence May 30, 2025
written by Lina Clémence


Sehubungan dengan beberapa pertanyaan seputar sekolah (kuliah) dan bekerja di Australia, saya akan mencoba menuliskan beberapa hal yang mungkin bisa jadi informasi kalian semua tentang gimana cara untuk sekolah sambil bekerja di Australia.

Sebelumnya, let me introduce my self first, Saya Caroline, nama panjang saya agak panjang jadi cukup panggil saya Carol saja. Kebetulan saya pemegang visa student Australia untuk course Leadership and Management (yang mungkin segera akan ganti jurusan karena jurusan ini terlalu boring dan bukan gue banget). Saya sendiri berada di Australia sudah setahun lebih, dan berkat Covid-19 sekarang saya “terjebak” di sini gak bisa liburan ke Thailand Indonesia.

Lalu bagaimana cara untuk bisa bekerja di Aussie?

Ada beberapa visa yang bisa di gunakan untuk bekerja (secara legal) di sini, yang paling “mudah” ya visa student dan WHV (Working Holiday Visa). Berhubung saya cuma (sedikit) ngerti tentang Visa Student jadi yang saya bahas di sini lebih banyak tentang visa ini ya, kalau mau cari tau tentang WHV bisa googling sendiri yak.

Apa itu Visa student? Visa ini di peruntukan buat kalian yang memang sudah terdaftar di sekolah di aussie sini. Sebagai pemegang visa student, selain kamu bisa stay legal di aussie, kamu juga bisa bekerja (legal) selama 20 jam per week atau 40 jam per 2 minggu.

Before apply:
1. Pastikan kamu punya PASSPORT dulu ya, Cara bikin passport bisa kamu googling sendiri.
2. Daftar ke sekolah yang kamu inginkan.
3. Setelah ada pembayaran, sekolah kamu akan menerbitkan CoE (Confirmation of Enrollment) sebagai bukti kalau kamu memang terdaftar di sekolah itu.
4. Purchase OSHC (Overseas Student Health Cover), harganya sekitar AU $500 per tahun, brapa lama yg harus di beli tergantung CoE kamu ya, misal kamu dapet CoE untuk 3 tahun ya kamu harus beli OSHC untuk 3 tahun.
5. Lakukan medical check up untuk keperluan visa student, kalau kamu med check di aussie biaya nya sekitar AU $320, kalau kamu med check di indo sekitar IDR 1.500.000
5. Dengan bekal CoE + OSHC + med check ini kamu bisa apply student visa.

Biaya nya berapa?

Ini tergantung dari sekolah yang kamu mau apply, untuk universitas biaya per semesternya sekitar AU $14.000 (sekitar IDR 140.000.000), tentu saja ada option lain yang lebih murah, kamu bisa apply ke private college yang menyediakan course sekelas diploma dengan harga yang lebih murah (start from AU $6.000 per tahun, tergantung course nya). Satu lagi, untuk private college biasanya mereka menyediakan cicilan loh! Jadi kamu gak harus bayar full segitu di awal.

Harus bisa bahasa English? Iya lah, minimal yang basic lah, kan ga lucu kalau kamu nanti komunikasi pake bahasa kalbu. IELTS minimal nilai 6 itu wajib kalau kamu mau masuk kuliah di univ besar, untuk private college biasanya mereka lebih fleksibel, kalau kamu ga punya ijazah IELTS gitu, mereka bisa ngatur english test placement buat kamu. tergantung kemampuan english kamu, nanti bisa di paketin sama english course misal emang kemampuan english kamu di anggap “kurang cukup”.

Biaya untuk apply visa?

Biaya untuk ngelodge visa sekitar AU$628, ini di bayar langsung ke goverment yak. Jadi total untuk semua ya tinggal di totalkan saja, mulai dari uang sekolah, uang asuransi, biaya med check dan yang terakhir biaya untuk ngelodge visa nya sendiri.

Proses visa sendiri ini beragam ya, kalau kamu apply nya off shore (dari luar aussie) bisa 2bulan -an. Kalau kamu apply dari on shore (dari aussie) bisa 2mgg udah di approve, tapi ini RANDOM ya karena kadang ya suka-suka pihak imigrasi nya ajah XD

On Shore: jadi kamu masuk ke aussie pakai visa turis lalu baru convert jadi student visa.
After got the visa

Apalagi sih yang harus di siapin sebelum berangkat?

  1. Tiket pesawat (ya iyalaahh masa kamu mau berenang buat nyampe ke Aussie), harga tiket ini beragam ya, tergantung kamu pake maskapai apa dan berangkat dari mana. sekedar gambaran, tahun lalu saya berangkat dari Jakarta ke Melbourne naik Singapore Airlines (transit singapore) kena IDR 3,900.000-an
  2. Baju (iyalah baju, masa kamu ga bawa baju ke sini), ini bisa di sesuaikan sama musim waktu kamu ke sini ya. Saya gak tau gimana cuaca di state lain, kalau di Melbourne pas winter bisa lumayan dingin sih, suhu nya bisa sampe 1°C saya selalu pakai baju sampe 2-4 lapis kalau di winter. Summer di Melbourne terhitung lumayan panas, ada beberapa kali dalam 2 minggu suhu nya bisa sampe 40°C, kalau untuk hari-hari lain ya paling 18-30°an sih, kalau kamu tinggal di Jakarta, ini suhu normal kok. Sedangkan pas spring atau autumn itu menurut saya cuacanya sih sejuk, gak yang sampe freezing tapi kamu tetap perlu pakai jaket sehari-hari nya.
  3. Obat-obatan seperlu nya (max untuk pemakaian selama 3 bulan)
  4. Skincare dan body care kamu secukupnya (nanti di sini bakal ada banyak pilihan kok)

Biaya tinggal dan kebutuhan sehari-hari

  1. Rent: sekitar $130-$330 per week ( di sini itungan nya emang per week ya) + BOND (uang jaminan) sekitar 2 minggu uang sewa. Rent di sin rata-rata share room, jadi sekamar ada bisa sampe 4 orang yang nempatin, kalau yang $300-an itu biasanya private room atau apartement ukuran studio. Biaya segitu ada yang udah termasuk bills ada yang belum, tanyakan lagi ke penyewa nya sebelum kamu deal ya.
  2. Makan/Groceries: makan per porsi di melbourne harganya sekitar $12-$18 per porsi, tentu saja akan lebih murah kalau kamu masak sendiri. sekedar gambaran, kalau saya belanja groceries (daging, beras, sayur, bumbu-bumbu dapur, dsb nya) itu per week nya bisa kena $30-$50 (tergantung yang kamu beli juga sih)
  3. Pulsa Internet: $30 per 28 hari (4 weeks), ini udah include kuota 5-10 giga (tergantung operatornya), kamu bisa pilih antara Optus, Vodafone atau Telstra (saya pakai Optus)
  4. Transport: Free kalau kamu cuma berpergian di sekitar free tram zone di area Melbourne city, di luar itu biaya naik train/tram/bus sekitar $4,5 sekali jalan.

Silahkan di hitung sendiri ya berapa “modal” yang harus kamu siapin untuk sampe ke sini selama belum dapet kerja.

How to get a job(s)?

Siapin CV, print yang banyak, sebar CV di setiap restoran/toko yang ada, jangan malu atau minder. Kalau kamu mau dapet kerja di sini kamu harus berani.

Dalam keadaan normal, sebenernya cukup banyak kerjaan di restoran atau di market, sayang pas covid-19 menyerang kerjaan bisa di bilang hampir gak ada.

Farm Job

Nahh, penasaran kah sama farm job? ehehe

Farm job bisa di bilang pekerjaan yang akan selalu “ada” (walau tetap berkurang gegara pandemi ini), kerjaan di farm itu sendiri ada banyak, mulai dari picking (metik), packing (mengemas), pruning, tinning dll.

“Ah, cuma metik doang, pasti gampang ini!” Eh jangan salah, metik buah di sini gak sekedar metik loh, kamu harus ikutin apa kata supervisor/mandir kamu, kadang ada kriteria yang harus kamu perhatiin pas kamu metik, belum lagi kamu harus pakai kanggoro bag (berat euy kalau buah udah penuh), dan yang di dapat pun gak seberapa. 1 bin itu kamu paling dapet $30-$40, bin nya itu bisa gede size nya loh…

Bin untuk picking lemon

How to get farm job?

Ini agak susah sih, tapi gampang juga kalau kamu tau celah nya. kamu harus punya kenalan sebenernya. Banyak farm job yang “nipu” juga, kamu udah kerja tapi gak di bayar, atau kamu di kasih farm yang gak ada buah nya. ya matilah kamu… Intinya, kamu harus super hati-hati kalau memang mau kerja di farm.

Fees

Secara teori, gaji resmi di Melbourne itu sekitar $19 per jam, tentu saja pada praktek nya banyak yang dapet bayaran di bawah ini, di Queen Vic Market misalnya, gaji mereka hanya 10-12$ per jam. Di farm ini sendiri gaji antara $14-$16 per jam.

Berapa pendapatan saya per minggu?

Ini relatif sih, tergantung kamu dapet kerja nya berapa jam, tinggal di kaliin ajah ehe.

IMG_20200801_173335.jpg

Packing shed

IMG_20200801_110241.jpg

Pohon Plum

IMG_20200801_151515.jpg

Pakai baju tertutup itu wajib, apalagi di winter gini. Ini aku pake baju sampe 4 lapis hehehe

Part 1 sampai di sini dulu ya, di part 2 nanti aku akan sedikit bahas tentang beberapa course yang ada di Aussie ini.



Source link

May 30, 2025 0 comments
0 FacebookTwitterPinterestEmail

Categories

  • Arab Beauty
  • Asian Beauty
  • Beauty
  • Beauty
  • British Beauty
  • Canadian Beauty
  • Cosmetics
  • Fashion Over 50
  • Hair Styling
  • Indonesian Beauty
  • Luxury Fashion
  • Plus Size Fashion
  • Skin Care
  • Sustainable Fashion
  • Women's Fashion

Recent Post

Recent Comments

No comments to show.
  • Arab Beauty (17)
  • Asian Beauty (32)
  • Beauty (1)
  • Beauty (32)
  • British Beauty (31)
  • Canadian Beauty (30)
  • Cosmetics (32)
  • Fashion Over 50 (1)
  • Hair Styling (33)
  • Indonesian Beauty (33)
  • Luxury Fashion (32)
  • Plus Size Fashion (65)
  • Skin Care (32)
  • Sustainable Fashion (33)
  • Women's Fashion (33)
  • Mari Tetap Menulis di Era Gempuran Audio Visual
  • Evolution
  • Milbon’s New Curl Collection – Anh Co Tran
  • Chinese AI startup MiniMax reportedly eyeing Hong Kong IPO
  • How to Build a Sustainable Wardrobe with Style — FASHION me GREEN

@2025 - All Right Reserved. Designed and Developed by Mahasun


Back To Top
glow-vogue.site
  • Beauty
    • Beauty
    • Arab Beauty
    • Asian Beauty
    • British Beauty
    • Canadian Beauty
    • Indonesian Beauty
  • Cosmetics
  • Fashion
    • Fashion Over 50
    • Luxury Fashion
    • Plus Size Fashion
    • Sustainable Fashion
    • Women’s Fashion
  • Hair Styling
  • Skin Care
  • Uncategorized